Tampilan model aksesoris jenis Footstep Lightech Untuk Kawasaki Ninja 250 bermerek Lightech membuat tampilan kawasaki menjadi lebih sporty. Kelirnya hitam elegan dengan detail berwarna silver metal.Footstep ini layak juga bisa disetting posisinya sesuai dengan ergonomi kaki sang pengendara. Buktinya, tuh banyak lubang untuk menyesuaikan tinggi rendah pijakan kaki hingga mengatur maju-mundur tuasnya-majalahotomotif
Model Velg Untuk Vario dan Mio J
| comments (1)
Model velg matik terbaru bagi Anda pecinta motor matik modifikasi berikut ini ada tawaran menarik. Model Velg Untuk Vario dan Mio J yaitu Pelek Power mempunyai model seperti jari-jari. Meskipun, sejatinya ini adalah pelek palang. “Karena palang yang kecil-kecil berjumlah 18 batang inilah yang seolah menyerupai jari-jari besar. Velg ini, juga cocok buat skubek yang ingin usung gaya modif motor klasik.
Majalahotomotif kumpulan modfikasi , selain tersedia buat Vario 125, pelek racing yang mengusung tampilan warna krom ini juga hadir buat skubek lain. “Iya, ada juga untuk Yamaha Mio, Mio J,” tambah Vendi lagi. Ukurannya cukup lebar, tersedia dengan dimensi 2,15 x 14 inci untuk depan dan 2,50 x 14 inci buat belakang.
Detail Yamaha V-Ixion Lightning Review
02/03/13 | comments (1)
Detail Yamaha V-Ixion Lightning Review atau mengenal Lebih jauh mengenai Yamaha V-Ixion Model Terbaru, generasi lanjutan motor laris V-Ixion, makin memperkuat kesan cinta produsen berlambang garputala kepada bikers. Khususnya dalam memahami keinginan bikers. Berikut detail mengenai Yamaha V-Ixion Lightning.
Engkol V-Ixion Lightning
Engkol pada Yamaha New V-Ixion Lightning memang menjadi perangkat yang sudah jarang digunakan dewasa ini. Mengingat fungsi elektrik starter lebih sigap, apalagi jika mati di jalan karena lupa mengatur kopling, sesuatu yang lazim saat berkendara.
Speedometer V-Ixion Lightning
Yang tak kalah 'cinta' adalah ketika Yamaha menyuguhkan tulisan sapaan 'Hi Bro' pada speedometer digitalnya. Secara bahasa, ungkapan ini lazim di dalam pergaulan, termasuk dalam komunitas seperti halnya komunitas sepeda motor.
Langkah ini simpel, tetapi tak ayal mengena di kalangan bikers. Apalagi saat pagi mereka memulai aktivitas, yang notabene butuh level mental lagi dalam menembus 'liarnya' jalan raya.
Bodi V-Ixion Lightning
Soal kerampingan yang berarti kompak, V-Ixion Lightning sama-sama langsing jika dibandingkan dengan kompetitornya, CB150R.
Namun jika lebih saksama, Yamaha lebih ramping lagi pada model bahu dekat tangki, Honda berukuran besar ala Mega Pro.
Tangki V-Ixion Lightning
Yamaha sendiri juga sudah mengandalkan tutup tangki magnet pembuka. Layaknya pada motor sport dengan kapasitas cc besar.
Rangka V-Ixion Lightning
Rangka lagi-lagi mengandalkan deltabox yang memang terkenal sporty. Rangka yang terkesan membiarkan mesin menggantung itu membuatnya tampak kompak atau ringkas.
Berbeda dengan CB150R yang dipasangi rangka pipa 'teralis' dengan kesan lebih rumit dan berat.
Mesin V-Ixion Lightning
Jika Honda CB150R pakai DOHC, Yamaha justru lebih memilih SOHC. Kalah unggul? Justru sebaliknya. Sekali lagi, Yamaha mengerti kebutuhan biker. SOHC atau single overhead camshaft berarti menggunakan satu camshaft di dalam kepala silinder atau satu poros kem. Sementara DOHC atau double overhead camshaft menggunakan dua poros kem.
DOHC memang unggul di putaran atas (saat ngebut). Namun, DOHC yang memiliki perangkat mekanis lebih banyak dan lebih baik. Namun membutuhkan biaya perawatan lebih pula jika terjadi kerusakan dibanding pada mesin SOHC.
Sementara itu, SOHC ringkas sehingga punya bobot lebih ringan dan karenanya lincah melibas tikungan. Toh touring tetap enak, tetapi paling sering digunakan di jalanan kota yang butuh manuver-manuver lihai bukan? Sekali lagi, V-Ixion Lightning jadi bukti bahwa Yamaha paham keinginan bikers-majalah otomotif.