Test Ride Kawasaki Ninja 250 Injection dimulai dari menengarkan bunyi knalpot kini lebih lembut dan merdu. Meski masih terdengar bunyi khas muffler All New Ninja 250 sebelumnya. Duduk di atas jok posisi setang sedikit lebih tegak, dan yang menyenangkan lagi perut tidak mengganjal tangki saat tubuh direbahkan ke depan.
Terasa lebih nyaman saat melongok ke instrument cluster tampilannya mewah, perpaduan indicator digital dan analog. Melaju dengan santai di atas sport turing ini serasa lebih percaya diri. Lantaran desainnya lebih futuristik layaknya moge Kawasaki berkapasitas 600 cc dan 1.000 cc (ZX-6R atau ZX-10R). Didukung pula veleg model akar masih menjadi pertimbangan sebagai tren dunia, hanya saja bentuknya beda dengan versi lawas. Sepintas menyerupai honey comb (sarang lebah tempat menyimpan madu) yang bercorak hexagonal.
Ban depan mengusung ukuran 110/70-17, sementara ban belakang lebih lebar lagi dengan telapak 140/70-17. Menjadikan performa dalam manuver di atas rata-rata motor 250 cc yang sekelas. Hal ini terbukti saat menjajal motor di sirkuit balap yang sebenarnya.
Melakukan cornering dengan kecepatan di atas 100 km/jam tidak menjadi kendala karena tapak yang lebar tadi. Bahkan raungan mesin injeksi yang berkarakter smooth enak saja digeber hingga rpm limit mencapai angka 12.500 rpm. Tak terasa ketika motor sudah mendekati R1 alias tikungan pertama sirkuit Sentul, angka di spidometer mencapai angka 159 km/jam. Itu juga karena grip gas keburu dilepas. Barangkali, bila motor digeber M.Fadli yang notabene pembalap tim pabrikan Kawasaki Indonesia, angka 160-165 km/jam bisa diraih dengan mudah.
Melakukan manuver dengan kondisi trek wide curve menjadi mudah dilakukan karena tenaga dari mesin yang sangat responsif. Tak seperti mesin 250 cc versi karburator yang cenderung bertorsi galak, versi injeksi lebih smooth dalam menjaga rpm, tapi dibarengi dengan pencapaian akselerasi lebih cepat. Dibekali fuel injection system dengan dual throttle mechanism berupa dua bilah skep dipasang sejajar pada satu throttle body, dimana main throttle berdiameter 28 mm dan sub-throttle berdiameter 42 mm, yang didesain progresif. Hebatnya, kedua skep sejajar bisa berfungsi bersamaan saat mencapai rpm tertentu. Atau sebaliknya, bekerja secara parsial bila kebutuhan mesin tak butuh pasokan udara dan bahan bakar dalam jumlah banyak.
Urusan deselerasi, Kawasaki sejatinya menawarkan dua versi rem yakni non-ABS dan versi ABS. “Untuk Kawasaki Ninja ABS, motor sudah menggunakan model mini seperti moge zaman sekarang sehingga tak memakan tempat. - majalahotomotif
DATA TEST:
0-60 km/jam: 3,1 detik
0-80 km/jam: 4,9 detik
0-100 km/jam: 7,5 detik
0-100 m: 6,4 detik
0-201 m: 9,9 detik
0-402 m: 15,7 detik
Top speed: 159-161 km/jam
Posting Komentar